Senin, 29 Mei 2023

 

Pengertian Utang, Jenis, dan Ciri-Ciri dalam Perusahaan


Pengertian Utang Adalah

Utang (hutang) atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.

Dalam dunia akuntansi, pinjaman artinya pengorbanan ekonomis untuk kepentingan masa depan yang berbentuk penyerahan aktiva dan jasa, serta sudah ada kesepakatan dengan dua belah pihak di masa lalu.

Para ahli juga juga turut mendefinisikan istilah pinjaman sebagai kewajiban yang harus dibayar, baik itu dalam bentuk tunai, surat berharga, saham, obligasi, tanda bukti utang, surat pengakuan hutang, dan lain sebagainya.

Menurut Kieso et. Al (2008:172), hutang atau pinjaman adalah kemungkinan  pengorbanan masa depan untuk manfaat ekonomi yang berasal dari kewajiban atau entitas tertentu.

Ia lebih lanjut juga menjelaskan bahwa pinjaman tersebut menyediakan jasa atau mengirim aktiva mentransfer aktiva ke entitas lainnya di masa depan sebagai bentuk dari transaksi masa lalu.

Nah, jika meninjau dari seluruh pengertian di atas, maka pinjaman usaha atau dagang dilakukan dengan kredit, yang bisa saja berbentuk pinjaman atau utang lancar, tidak lancar, dan macet.

Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang sudah lunas sebelum jatuh tempo. Sedangkan, utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang sudah lunas tapi mengalami keterlambatan yang kurang dari 30 hari.

Selanjutnya, utang macet adalah kewajiban perusahaan yang tidak bisa dilakukan atau terlaksana setelah jatuh tempo lebih dari 30 hari.

Maka dari itu, sebuah perusahaan harus mengelola pinjaman dengan observasi, perencanaan, dan penilaian yang baik karena hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan.

Apa Saja Ciri-Cirinya?


Sistem pengembalian utang merupakan salah satu masalah yang sering perusahaan hadapi.

Jadi, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan sistem tersebut agar pengelolaan keuangan tetap stabil.

Mengambil pinjaman memang tidak selalu berakhir buruk.

Jika perusahaan mampu mengelola pinjaman tersebut dengan tujuan yang baik dan jelas, maka perusahaan pun bisa berkembang menjadi lebih maju.

Tapi, apabila pinjaman tidak digunakan untuk kebutuhan produktif perusahaan, maka pinjaman usaha tersebut tentu akan membuat perusahaan berakhir buruk.

Dalam UU Republik Indonesia,  utang juga merupakan bagian dari efek atau surat berharga seperti, surat berharga komersial, saham, obligasi, surat pengakuan hutang, unit penyertaan berjangka atas efek, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, serta tanda bukti lainnya.

Jenis-jenis Utang Berdasarkan Jangka Waktu

Jenis-jenis pinjaman bisa diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu pengembaliannya. Ada 3 jenis pinjaman akuntansi berdasarkan jangka waktu pengembaliannya.

Berikut adalah jenis-jenis utang:

1. Utang Jangka Pendek

Jenis utang yang pertama adalah pinjaman jangka pendek.

Seperti namanya, pinjaman ini harus dibayarkan dalam jangka waktu yang singkat atau setara dengan waktu 1 tahun dari tanggal neraca.

Selain itu, perusahaan juga bisa membayar pinjaman ini menggunakan aktiva lancar milik perusahaan.

Pinjaman jenis satu ini juga biasa disebut sebagai utang lancar karena biasanya pembayarannya menggunakan sumber yang bisa membuat pinjaman baru.

Nah, berikut ini beberapa sumber yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk membayar utang jangka pendek.

  • Utang dagang. Jenis pinjaman ini biasanya digunakan untuk melakukan transaksi pembelian untuk bahan produksi. Jadi, pinjaman ini biasa digunakan oleh perusahaan di bidang produksi.
  • Utang pajak. Selain pinjaman dagang, ada juga pinjaman pajak. Hal ini timbul karena setiap transaksi keluar masuk di sebuah perusahaan akan terkena pajak. Nah, apabila perusahaan sering melakukan transaksi penjualan, maka pajaknya juga akan semakin besar. Pajak tersebut pun harus segera dilunasi dalam jangka waktu pendek.
  • Utang biaya. Pinjaman biaya harus segera dilunasi oleh sebuah perusahaan, agar tidak menjadi beban di awal. Contoh utang biaya yaitu reimbursement karyawan, gaji karyawan, dan lainnya.
  • Utang weselPinjaman wesel merupakan pinjaman yang terdapat bukti tertulis. Perusahaan biasanya membayar pinjaman ini sesuai dengan waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2. Utang Jangka Waktu Menengah

Pada dasarnya, hanya terdapat dua jenis pinjaman dalam dunia akuntansi, yaitu pinjaman jangka panjang dan jangka pendek.

Tapi, karena setiap perusahaan tidak selalu sepakat untuk melunasi pinjaman dalam jangka waktu panjang, maka muncullah utang jangka waktu menengah.

Waktu pelunasan untuk pinjaman jangka waktu menengah yaitu 10 tahun atau kurang dari 10 tahun.

3. Utang Jangka Panjang

Jenis utang yang terakhir yaitu adalah pinjaman jangka waktu panjang. Waktu pelunasan untuk pinjaman ini yaitu hingga 10 tahun.

Biasanya, pinjaman jenis ini memiliki nominal yang cukup besar, sehingga waktu pelunasannya juga lama dan dilakukan dengan cara dicicil atau bertahap.

Jumlah yang dibayarkan sudah termasuk pinjaman pokok dan bunga yang ditetapkan oleh kreditur atau pemberi pinjaman.

Pemilik pinjaman biasanya bukan hanya perusahaan besar, melainkan pedagang menengah seperti UKM juga mempunyai pinjaman.

Hal ini bertujuan untuk mengebangkan usaha atau bisnis mereka. Namun, perlu diingat bahwa pengelolaan pinjaman harus benar dan memiliki tujuan yang jelas untuk perusahaan.

Jika pengelolaan keuangan sudah benar, maka pinjaman bisa memberikan dampak yang baik bagi perusahaan karena bisa terus berkembang menjadi lebih baik.

Jenis-jenis Utang Berdasarkan Pengelolaan Keuangan

Jenis utang berdasarkan pengelolaan keuangan ada dua, yaitu pinjaman produktif dan konsumtif:

1. Utang Produktif

Utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk tujuan yang bermanfaat.

Contoh pinjaman produktif yaitu pinjaman untuk modal usaha, modal kerja, investasi, membangun properti untuk disewakan lagi, dan lain sebagainya.

Pinjaman produktif biasanya sudah terencana dengan baik, sehingga peminjam tahu waktu yang tepat untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

2. Utang Konsumtif

Pinjaman jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak dan bersifat konsumtif. Artinya, uang pinjaman digunakan untuk kepentingan yang tidak terlalu penting.

Hal ini karena peminjam mengambil pinjaman bukan untuk menaikkan pendapatan atau hal positif lainnya, melainkan untuk membeli barang konsumtif.

Contoh barang konsumtif yaitu mobil, perabotan rumah, sepeda motor dan lainnya.

Membeli barang-barang seperti itu dengan cara berhutang tidaklah benar, karena barang-barang tersebut akan mengalami penyusutan nilai.

Jadi, jika barang akan dijual kembali di masa depan, nilai atau harganya akan mengalami penurunan yang drastis. Peminjam pun akan mengalami kerugian.


Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-utang/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting